Kamis, 11 Oktober 2018


Nama : Nada Kamilia
Npm : 15116239
Kelas : 3KA32


Film Ex Machina menceritakan tentang sosok penemu mesin pencari paling unggul dan terkenal, 'BlueBook', Nathan Bates. Nathan adalah CEO dari "Bluebook" yang merupakan search engine terbesar (their Google).
Nathan hidup di tengah-tengah kehidupan America yang cukup liar, meski mengambil gambar di Norwegia, dan dengan properti yang sebenarnya. Ia sedang mengembangkan sebuah kecerdasan buatan AI (Artificial Intelligence) yang mampu bertindak selayaknya manusia.
Caleb seorang programmer BlueBook yang memenangkan hadiah untuk menghabiskan waktu seminggu bersama bosnya Nathan Bates, yang ternyata 'mengujicobanya' untuk melakukan serangkaian tes bersama proyek yang dikembangkan Nathan itu.
Datang dengan antusiasme tinggi, Caleb dibuat kebingungan saat mengetahui tempat tersebut begitu terisolasi. Berada di tengah hutan, tidak memiliki jendela, dikelilingi tembok baja dan kunci elektronik yang tidak bisa dibuka jika listrik mati demi kemanaan, fasilitas itu memang persis seperti apa yang dikatakan Nathan : klaustrofobik. 
Belum lama datang, Caleb sudah diminta menandatangani surat perjanjian untuk menyimpan rahasia mengenai segala hal yang ia temui disitu. Rahasia yang harus ia jaga adalah kebersediaannya untuk berpartisipasi dalam "Turing Test", sebuah tes dimana seorang manusia dihadapkan dengan sebuah mesin/komputer. Apabila manusia itu tidak merasa tengah berinteraksi dengan komputer melainkan makhluk hidup, maka artificial intelligence itu dinyatakan berhasil.
Dalam sesi inilah, Caleb bertemu dengan Ava, sebuah ciptaan Bates mengenai kecerdasan buatan itu, yang merupakan subyek android yang cantik dan menarik.
Film ini bagus dan menarik, memang sulit bagi orang yang menyukai film yang simple kurang cocok dengan film ini, Masih membingunkan apakah si robot wanita itu benar - benar sedang menipu si laki-laki tersebut agar dia berhasil melarikan diri dari tempat observasi tersebut? Karena si pencipta mengatakan memang dia sengaja mendesain inteligent si robot wanita untuk itu.
Siapa yang sebenarnya jahat? Si pencipta atau si robot wanita? Di dalam seluruh adegan si pencipta terkesan negatif dan brutal terhadap para robot wanita. Tapi si pencipta menjelaskan kalau memang robot wanita tersebut sengaja diperlakukan demikian untuk riset. Tetapi si robot wanita juga terkesan jahat karena dia meninggalkan si laki-laki terkurung didalam tempat riset tersebut.
Kalau menurut saya tidak ada yang jahat/baik di film ini. Film ini bermain di grey area sebenarnya. AVA terbukti ciptaan sempurna karena dia mempunyai insting dasar manusia yaitu SURVIVAL (bertahan hidup). dia memanfaatkan kenaifan Caleb, untuk lari dari fasilitas bawah tanah.
jadi, AVA tak bisa di judge tokoh jahat..
Si CEO juga bukan tokoh jahat, karena terlalu jenius dia menjadi freak
 Memang tidak salah jika Stephen Hawking menolak keras tentang pengembangan AI bisa di bayangkan nantinya seperti apa dunia ini jika dikuasai oleh robot, sudah banyak film yang menggambarkan pengambil ahlian dunia karena kecanggihan teknologi seperti fim Terminator.
Inti dari film Ex Machina adalah kita boleh saja memanfaatkan teknologi tetapi jangan sampai kita dimanfaatkan oleh teknologi. Teknologi yang berlebihan itu ada dampak positif dan negatif nya, kalau dari film ini teknologi sudah maju akan tetapi robot setara dengan manusia, yang ada akibat negatif nya dengan pikiran jahat manusia itu dikembangkan kedalam sebuah robot juga. Akibatnya robot ava itu mempunyai pikiran jahat yang ingin bebas keluar dari tempat observasi Nathan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar